mencuba dengan gagah
bernafas dalam esak
percuma rasa cinta
tak terkira manik air mata
beritakan keadaanmu
ceritakan kisah kita
agungkan kasih satu
penuhkan selagi perlu.
mencuba dengan gagah
bernafas dalam esak
percuma rasa cinta
tak terkira manik air mata
beritakan keadaanmu
ceritakan kisah kita
agungkan kasih satu
penuhkan selagi perlu.
pada rasa tak terungkapkan
pada-pada lah
pada hubungan tak ternamakan
pada-pada lah
pada kasih tak terertikan
pada-pada lah
pada segala rasa rungsing tak terfahamkan
pada setiap pojok detik tak terhitungkan
pada jengkal-jengkal jarak berjauhan
pada lemah kaki melangkah tanpa daya
pada jari-jemari tanpa sambutan lingkarnya
pada manik titis mengalir dari mata
pada semuanya
tak terjangkau dek akalnya
tidak kan menjadi segala impinya.
nota: pada ketika kita merasa suatu rasa yang tak bisa diertikan,tapi hanya bisa dirasakan. di akal memohon untuk di pada-pada kan sedikit rasa itu, namun pada masa yg sama, tak bisa menafikan; rasa buat insan jauh.
putih tirai melambai masuk
jendela terkelopak membenar bayu
melingkar nafas di keliling tengkuk
roma menyambut dalam dingin
ada angin membentuk bisik
ada bujuk kecil menggetar rasa
kau kah yang mampir?
yang seperti ada baumu
yang seperti deru nafasmu
yang seperti aura hangatmu
''sudah sayang... izinkan aku pergi''
terjelepuk jatuh tiada percaya.
setelah jauh dunia beda.
tiada peluang, ada kecewa.
seiring itu maaf terus aku pohon
dalam kata penuh telus tanpa selindung
masih terlihat
tiada peluang, ada kecewa.
sungguh tidak pernah aku gemar
hubungan kita tanpa sua muka
seiring itu maaf terus aku pohon
walau aku tahu sekeras cakera
masih terlihat
tiada peluang, ada kecewa.
tidak mudah untuk aku terima
segala yang tulus kau kata dusta
beri aku bicara
langsung tidak pernah.
dan aku tahu
jika punya masa itu
masih terlihat
di mata aku
tiada peluang,
di mata kau
ada kecewa.
ps: tentang betapa sejuta maaf pun aku pinta, kau takkan memaafkan.